Senin, 02 September 2013

CERITA MISTIS TENTANG HUTAN MBOGAN

Mistis Tentang Hutan Mbogan



Ini Dia Cerita Mistis Tentang Hutan Mbogan,
Bus Pahala Kencana yang dalam sekejap berpindah tempat dari jalur pantura ke hutan jati gelap gulita
 Beragam cerita mistis Pascakejadian bus Pahala Kencana dan dua truk nyasar di hutan Mbogan, Blora, Jawa Tengah. Kini warga mulai muncul rasa takut untuk melintas saat malam hari.

Warga baru melintas jika memang sangat perlu atau melintas mengajak teman. Sebab, peristiwa kendaraan berat nyasar sampai ke hutan Mbangon baru kali pertama terjadi. Menurut berbagai cerita dari warga setempat, lokasi tersebut merupakan kota gaib.

Saman, warga Sendangrejo, Blora menambahkan, dahulu ada rombongan penyedia hiburan tanggapan televisi video untuk acara yang pernah tersesat di dalam hutan. Saat itu, mereka mengaku disewa oleh warga setempat untuk hiburan hajatan semalaman. Mereka pun melayani sesuai pesanan. "Padahal saat itu tak satupun warga yang menggelar hajatan. Mereka nyetel video ditengah hutan. Tapi anehnya mendapat bayaran uang betulan (asli)," katanya.

Selain cerita-cerita tersebut, masih ada sederet cerita lain yang temanya sama, yakni tersesat. Ada kelompok seniman yang beraksi dihutan seolah-olah sedang menghibur warga, polisi yang nyasar sampai ke tengah pemakaman, dan lain-lain.

"Jadi model tersesat ada yang pas saat lewat di situ tiba-tiba tembus entah kemana. Atau dari luar daerah tiba-tiba nyasar tembus di situ," kata Lilik Pujianto, Kepala Desa Kedungbacin, Blora. Cerita-cerita aneh di luar nalar di kampungnya sudah ada sejak dulu.

Dari cerita para leluhur desa, daerah sekitar hutan tersebut adalah sebuah kota gaib yang menjadi tempat tinggal banyak makhluk halus. Kota tersebut cukup megah dan besar. Namun hanya orang-orang tertentu yang memiliki kelebihan saja yang bisa melihatnya. Masyarakat biasa tak bisa melihat, hanya sering mendapat gangguan saja saat melintas. "Ya antara percaya dan tak percaya. Seperti itu kata orang-orang tua dahulu," katanya.

Semantara dari pihak kepolisian Polsek Todanan menganggap peristiwa tersebut adalah murni akibat sopir yang salah jalur hingga akhirnya tersesat didalam hutan. Hal ini disampaikan oleh Aipda Suyadi, Kanit Reskrim yang mewakili Kapolsek Todanan, AKP Daryoto. Di duga, sopir tak paham kondisi medan saat mengambil jalan pintas untuk menghindari kemacetan di jalur  Juwana-Rembang.

"Sopir sudah kami mintai keterangan. Yang bersangkutan dalam keadaan sadar dan tak terpengaruh narkoba atau alkohol. Polisi menyimpulkan peristiwa itu murni karena sopir yang salah jalan," kata Suyadi.

Kesimpulan polisi ini karena jalan-jalan di kampung setempat jika ditelusuri memang bisa tembus ke jalur Juwana-Rembang. Meski disangkutpautkan dengan hal mistis, polisi tetap berpikir logis untuk menyikapi peristiwa itu.
Menurut polisi yang akrab disapa Yadi ini, dari arah Juwana, ketiga kendaraan tersebut seharusnya bisa ke arah Batangan (ke utara) untuk menuju jalur Pantura. Atau pilihan lain adalah melalui Sulang di Kabupaten Rembang yang memang berkelok-kelok.
Di lokasi inilah diduga sopir salah mengambil jalan yang menuju ke arah Kecamatan Todanan. "Seharusnya sopir berbelok ke arah Sumber, tapi sopir malah ke arah Todanan hingga sampai ke tengah hutan," katanya.

8 MAHLUK MISTIS DARI KALIMANTAN BARAT

8 Mahluk Mistis 

Mahluk mistis selalu ada di belahan Bumi manapun, begitu juga di Indonesia, yakni di wilayah Kalimantan Barat. Sekali lagi ini adalah hanya Tuhan yang memiliki dan menciptakan, karena hanya Dia Sang Maha Ghaib. Hanya sebagai tambahan wawasan pengetahuan ringan bagi kita semua.

1. KUNTILANAK ( PONTIANAK )

www.belantaraindonesia.org

Kuntilanak atau Pontianak merupakan jenis hantu yang sangat umum diketahui oleh penduduk Kalimantan Barat bahkan oleh semua warga Indonesia. Hantu Pontianak sering digambarkan sebagai wujud wanita cantik yang berambut sangat panjang dan berbaju putih. Suara tertawanya seram dan kebanyakan meringkih.Lokasi diduga sering ditemukan : kuburan, pohon, rumah tua dan hutan.

2. HANTU JARING ( HANTU HUJAN PANAS )

www.belantaraindonesia.org

Hantu ini muncul pada saat hujan panas. Diyakini oleh orang Kalimantan Barat sering mengganggu anak kecil denga menyembunyikannya. Untuk menangkalnya biasanya dengan menyisipkan daun atau rumput di daun telinga. Lokasi diduga sering ditemukan : belakang rumah, sawah dan lapangan.

3. JEMBALANG TANAH

www.belantaraindonesia.org

Hantu yang berada di hutan - hutan. Diyakini sering mengganggu pejalan kaki dan mengakibatkan kaki korban bengkak tidak bisa berjalan. Lokasi diduga sering ditemukan : hutan dan lapangan.

4. HANTU PENANGGAL
Hantu ini berwujud kepala yang dilengkapi dengan organ dari leher sampai perut tetapi tanpa badan ( hanya organnya saja ). Mobilisasi dengan terbang menggunakan telinganya yang lebar. Sering mengganggu hewan atau manusia yang akan melahirkan serta diyakini biasanya memakan telur ayam peliharaan penduduk.

www.belantaraindonesia.org

Menurut cerita, hantu Leak memiliki badan seperti manusia dan pada saat akan mengganggu penduduk, kepalanya beserta organ dalamnya keluar dari tubuh. Untuk membunuhnya dapat menggunakan daun jeruju atau duri dan dimasukkan ke dalam rongga tubuh yang ditinggalkan tadi. Ada juga yang mengatakan dapat dibunuh dengan memutar posisi badan yang ditinggalkannya. Lokasi diduga sering ditemukan : kandang ayam, rumah bersalin dan rumah penduduk yang akan melahirkan.

5. BUTE

www.belantaraindonesia.org

Hantu ini berwujud sapi dengan ukuran yang besar. Dapat mengganggu manusia yang masuk ke hutan, tetapi biasanya mengganggu sapi ternak penduduk yang dapat mengakibatkan kematian ternak dengan mulut yang berbuih. Lokasi diduga sering ditemukan : hutan, kebun, lapangan, semak dan kandang sapi.

6. BALAI SERIBU

www.belantaraindonesia.org

Jenis hantu ini sering mengganggu orang yang masuk ke hutan yang lebat. Kedatangannya ditandai dengan angin kencang. Tidak begitu jelas deskripsi atau wujudnya. Diyakini dapat menyebabkan kematian. Lokasi diduga sering ditemukan : hutan belantara.

7. HANTU KAMBE'
Hantu kambe’ merupakan jenis hantu yang berwujud setengah kambing ( binatang ) dan setengah manusia. Ada yang menceritakan hantu ini memiliki badan manusia dengan rambut yang panjang dan berkaki kambing ( seperti faun dalam dongeng Eropa ), tetapi ada juga yang meyakini hantu ini berwujud seperti kambing dengan surai yang panjang.

www.belantaraindonesia.org

Hantu ini bertubuh kerdil dan biasanya mengganggu kambing. Kehadirannya biasanya diikuti dengan suara kambing ribut yang diyakini disebabkan hantu ini ikut menyusu pada induk kambing. Lokasi diduga sering ditemukan : semak berlukar dan kandang kambing.

8. RABING

www.belantaraindonesia.org

Rabing berwujud seperti tikar yang terdapat di dalam air. Biasanya mendiami sungai - sungai yang angker dan sewaktu - waktu muncul kepermukaan. Hantu ini dapat menggulung manusia yang berenang sehinga dapat kehilangan nyawa karena lemas. Kadang - kadang juga digambarkan sebagai sosok makhluk seperti labi - labi. Lokasi diduga sering ditemukan : sungai dan danau

PUSAKA DAN PENUNGGU SUNGAI KAPUAS

Puaka di Sungai Kapuas.. Kisah Misteri Penunggu Sungai Kapuas

Sungai Kapuas, sebuah sungai terpanjang di Indonesia yang mungkin orang Indonesia sendiri tidak banyak yang mengenalnya.  Sungai Kapuas membentang dari arah Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu dan bermuara di Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat.  Aku punya cerita tentang masa kecilku yang tidak akan aku lupakan tentang misteri ‘penunggu’ atau penjaga di Sungai Kapuas ini.  Ini cerita ketika aku masih duduk dikelas 2 SMP, atau sekitar tahun 1994.
Dari zaman dahulu kala aku sering mendengar mitos adanya “puaka” dan istana jin didasar sungai kapuas.. tapi benarkah itu? Hingga kini aku sendiri tidak tahu kebenarannya.  Puaka adalah sebutan masyarakat setempat yang artinya penunggu atau hantu penunggu, atau identik dengan sesuatu mahluk yang besar dan tinggal sejak lama disuatu wilayah.  Aku tinggal di pinggir sungai kapuas, tepatnya di kelurahan tanjung kapuas kota Sanggau kalimantan Barat.  Waktu itu kegiatan Mandi Cuci Kakus kami lakukan di meting (jamban, kakus) yang terapung dipinggiran sungai.
Aku sangat hobby sekali berenang, setiap mandi sore aku selalu menghabiskan waktu di sungai kapuas ini.  Sungai kapuas adalah sungai yang sangat besar, lebarnya bisa mencapai 600 meter dan dalamnya ketika pasang bisa lebih dari 15 meter.  Sungai ini terlihat tenang namun sebenarnya lumayan deras dan menghanyutkan, sehingga anak2 kecil di kampungku itu sering sekali bermain dengan menghanyutkan diri dari hulu sungai ke hilir sungai.  Menghanyutkan diri maksudnya menaiki pelampung yang terbuat dari ban dalam bekas yang besar, kalo ban dalam motor terlalu kecil hehe..  Istilah dalam bahasa Sanggau dikenal dengan nama “nganyut” artinya menghanyutkan.
Bermain nganyut ini sangat mengasyikkan dan dilakukan beramai-ramai.. karena kalo sendirian gak seru. Caranya cukup dengan membawa sebuah pelampung besar kemudian berjalan melewati tepi sungai ke arah hulu sejauh-jauhnya.  Kemudian setelah mendapatkan tempat yang cukup jauh, kami berenang menuju ketengah –tengah sungai atau sejauh2nya dari tepi sungai.  Arus yang deras tanpa riak membuat kami seolah2 berjalan dengan sendirinya diatas pelampung tersebut, dengan demikian kami bisa sambil menikmati pemandangan ditepi sungai maupun langit.
Setelah sampai dihilir sungai atau jamban tempat pertama kali kami berkumpul, pelampung kami kayuh hingga ketepi dan naik keatas jamban… selanjutnya kami bisa mengulanginya berulang kali sampai puas.
Waktu itu hari sangat cerah, langit2 nampak biru dengan cuaca yang tidak terlalu panas.  Aku pun bertemu dengan teman2 sekampungku untuk sama2 nganyut di sungai kapuas… Tak diduga ternyata yang ikut bermain sangat ramai sekali, kalau tidak salah mungkin sekitar 5-6 pelampung besar, satu pelampung bisa muat untuk 3 orang.
Di tengah sungai, kami dengan riangnya menikmati pemandangan sambil menghanyut oleh aliran sungai.. ada yang cerita2, ada yang bernyanyi, ada yang salto2 dari atas pelampung dan ada yang melamun.  Entah kenapa ada juga beberapa kawan yang ngomong2 kotor dan makian ketika kami ditengah sungai itu… Tiba-tiba, langit menghitam… cuaca yang cerah tiba2 gelap dan angin tiba2 bertiup dengan kencang.. hujan deraspun turun mendadak.  Kala itu aku justru kegirangan dan bertepuk tangan, karena kalo mandi disungai ketika hujan sangatlah asyik rasanya.
Tetapi tawa riang ku tadi mendadak menjadi mencekam, tiba2 sebuah petir besar menyambar kearah yang tidak jauh dari kami… sambarannya nyaris mengenai air tersebut.  Tak ayal lagi formasi pelampung kami pun berantakan karena semua ketakutan, semuanya langsung berenang menuju tepi sungai.  Anehnya, ketika kami sudah sampai ditepi sungai… hujanpun mendadak berhenti, dan tiba2 angin hitam yang tadinya ada sedikit demi sedikit terhapus dan pergi.
Kejadian aneh ini sama sekali tidak kami sadari.. hehe maklum masih anak kecil, belum ngerti dan masih lugu.  Kami pun pulang kerumah masing2 dan kembali janjian untuk bertemu lagi besok.
Besoknya seperti biasa kami berkumpul lagi, kali ini jumlahnya makin banyak.. mungkin sekitar 8-10 pelampung aku tidak ingat.  Dan kali ini kami pun lebih jauh lagi menuju hulu sungai agar makin lama terhanyutnya., belum lagi kami pun makin ketengah dan mungkin lebih ketengah lagi dari hari kemarin.  Seperti biasa, kami menikmati pemandangan dari tengah sungai melalui pelampung yang terhanyut tersebut.  Ada yang nyanyi, ada yang ketawa2, ada yang cerita2, ada yang melamun… itulah aku, aku melamun memandangi seberang sungai sambil bersenandung.
Tiba2 aku melihat ada gelombang yang cukup besar datang dari arah tengah sungai menuju ketepi sungai.  Aku mengira itu adalah gelombang akibat speed boat yang lewat.. dan akupun sama seperti kemarin bertepuk2 tangan gembira.. “woii gelombang woii gelombang!!” kataku kegirangan.. kawan2 pun merasa girang karena kalau ada gelombang akan lebih seru bisa mengayun2 di pelampung.
Tetapi apa yang terjadi ? ketika gelombang yang datang dari jauh itu mendekat, ternyata gelombang tersebut lebih tinggi dari yang kami bayangkan.. besarnya seperti ombak laut.. sekitar satu meter begitu.  Kami pun semuanya terpelanting dan terbawa ke tepi sungai akibat dorongan gelombang besar aneh itu.
Jamban2 yang ada ditepi sungai juga terhempas ketepi akibat gelombang besar itu, ada yang lagi nyuci dijamban juga terjatuh karena sapuan gelombang tersebut.  Apa ya..? kami pun keheranan.. karena tidak ada speed biat yang melintas dan tidak ada hal2 lain yang menyebabkan adanya gelombang di sungai saat itu.  Kemudian datanglah Pak Itam menghampiri kami.. orang tua yang paling disegani dikampungku datang menghampiri kami dan memarahi kami.. “Kalian… puaka marah dengan kalian tahu nggak!! Besok2 jangan lagi main2 ditengah kapuas..!! kalian dengar ?”  kami pun mengangguk dan membubarkan diri.
Setelah kejadian itu aku tak pernah bermain lagi di sungai… Hingga kini kejadian misterius ini masih aneh bagiku.  Mana ada hujan yang sangat lebat mendadak berhenti dan langsung cerah dalam waktu singkat, dan selama bertahun2 aku mandi di sungai baru kali itu aku melihat gelombang sebesar itu yang hampir tidak pernah terjadi di sungai.
Puaka Sungai Kapuas Berbentuk Ular ?
Entah benar entah tidak, menurut cerita yang masih dicari kebenarannya… dikatakan bahwa Sungai Kapuas yang membentang di Kota Sanggau Kapuas memiliki kerajaan di alam ghaib.  Selain itu ada pula Puaka (Mahluk Ghaib) yang menjaga sungai tersebut.
Diceritakan bahwa ada seekor ular besar yang melintang didasar sungai kapuas (di alam ghaib nya).  Dimana ekornya tepat di muara Sungai Sekayam dan kepalanya ada di daerah pancur aji..   Daerah pancur aji ini terletak di tikungan sungai kapuas, apabila air pasang maka akan ada pusaran besar di tikungan tersebut.
Pancur Aji memiliki Air terjun setinggi 7 tingkat, untuk mencapai tingkat teratasnya sangat sulit dan perlu mendaki.. Dulu saya pernah menuju ke tingkat 7 dari air terjun ini, waktu itu saya mendatanginya melewati sungai kapuas dan masuk lewat anak sungai yang kecil di tepi sungai kapuas.  Sekarang ada tempat wisata Pancur Aji di kota Sanggau, namun saya tidak tahu apakah air terjun di tempat wisata ini adalah Pancur Aji yang pernah saya datangi 10 tahun yang lalu.. karena waktu itu saya masuk lewat anak sungai.
Bila diperhatikan dari pengalaman misteri diatas, bahwa ada gelombang mendatar dan mengarah hanya kesebelah tepi sungai.. artinya ada sebuah benda atau mahluk panjang yang mengibaskan tubuhnya secara satu arah sehingga membentuk gelombang aneh itu.. benar gak ya?
Kalau itu gelombang karena speed boat, jelas tidak mungkin.. karena tidak ada speed yang melintas dan tidak mungkin ada speed yang membuat gelombang seaneh itu.  Dan mengapa hanya satu arah? Seharusnya gelombang yang berasal dari tengah sungai akan mengarah dari sisi tepi kiri dan tepi kanan sungai. (lihat gambar).  Sedangkan gelombang yang kami lihat adalah dari seberang sungai ke arah tepi sungai tempat kami menghanyut.

CERITA MAHLUK MISTERIUS SUKU DAYAK

Makhluk Misterius Budaya Dayak

Masih ingat kisah Kek Tung? Makhluk mistis penjaga hutan di pedalaman Kalimantan Barat berupa harimau dahan dengan suara “kung kung kung” yang sayup namun menggetarkan. http://mistik.reunion.web.id/3438/makhluk-mistis-penjaga-hutan-bernama-kek-tung.htm
Di Desa Balai Semandang, Kabupaten Ketapang, Kalbar, sekitar 120 kilometer dari Kota Pontianak, makhluk itu disebut Kek Tung. Ia hanya bersuara di tengah rimba belantara, dan jarang-jarang orang bisa melihat wujud aslinya.
Di daerah lain di pedalaman Kalbar, yakni Kecamatan Simpang Dua, Kabupaten Ketapang, sekitar 200 kilometer dari Kota Pontianak, makhluk ini disebut Kek Catok. Ada legenda tersendiri, mengapa masyarakat menyebut makhluk ini sebagai Kek Catok.
Tokoh Dayak Simpakng yang telah lama tinggal dan bekerja di Kota Pontianak, FX Beleng (53), menuturkan, hikayat Kek Catok sudah begitu menyatu dalam ritme kehidupan masyarakat pedalaman sebagai penjaga hutan yang paling tua. Itu sebabnya, mereka senantiasa mengelola hutan secara lestari, mempertahankan tradisi berladang, dan menolak perkebunan monokultur yang merusak alam.
“Selain Kek Catok, kami juga menyebutnya togukng, macatn daan, serta remaong. Wujudnya benar-benar berupa satwa, tetapi memiliki nilai mistik melalui suaranya. Jika bersuara, isyarat akan terjadi sesuatu, pada umumnya ke arah yang buruk,” tutur Beleng, yang oleh Komunitas Dayak Simpakng di Kota Pontianak diberi kepercayaan sebagai tamongokng atau semacam kepala adat.
Sesuatu yang buruk tersebut bisa berupa gagal panen, tokoh tertentu akan meninggal dunia, serta malapetaka. Juga isyarat onya sumakng labatn atau orang yang menikah dengan hubungan sedarah yang amat dilarang adat.
“Tapi manusia sekarang bisa berhubungan dengan togukng, melalui keturunannya yang masih hidup hingga kini. Misalnya meminta bantuan mengobati suatu penyakit, atau sebaliknya untuk berperang,” tutur Beleng.
Jadi, hewan mistis itu pernah menikah dengan manusia? Beleng mengangguk dan meyakinkan, hingga saat sekarang pun keturunan susur galurnya masih ada dan hidup biasa seperti orang kebanyakan.
Adoria Nitty (47), petinggi adat Banua Simpakng, yang kesehariannya mendapat mandat sebagai tetua adat di Desa Banjur Karab, Kecamatan Simpang Dua, menuturkan, siapa yang punya susur galur dengan togukng bisa memanggil dia melalui beberapa ritual.
Yakni membakar bulu ayam putih, dengan sesaji berupa daging, hati, dan darah ayam putih, ujung kaki, ujung paruh, dan ujung jengger, serba sedikit dalam kondisi matang dengan dipanggang. Sambil membakar bulu ayam, mantera dirapalkan.
“Apabila mangkuk tempat sesaji yang digantungkan bergoyang-goyang, itulah pertanda Kek Catok akan muncul. Togukng muncul dengan terbang ke atap rumah, disertai suara rantai yang bergesekan dengan lantai,” tutur Nitty.
Pernah melihat wujudnya

Baik Beleng maupun Nitty sama-sama mengaku pernah melihat wujud togukng yang nyata. Meskipun jarang-jarang orang biasa mampu melihatnya langsung, selain hanya mendengar suara “kung kung kung” yang menyeramkan.
Beleng bahkan pernah melihatnya pada 2007 silam, hanya sayangnya sosok langka itu tidak terdokumentasikan. Menurut Beleng, saat itu dirinya berlibur ke kampung, dan mendengar seseorang telah menembak togukng saat berburu di hutan.
Wah, kenapa makhluk mistis ini bisa mati tertembak senapan lantak biasa? Beleng menilai, naas bisa saja menimpa togukng, yakni dalam bahasa lokal disebut kempunan.
Kempunan berarti suatu malapetaka yang sewaktu-waktu bisa menimpa, tanpa bisa diprediksi. Biasanya kempunan terjadi jika kita tidak menyentuh makanan yang ditawarkan seseorang, sebelum kita bepergian.
Makanya dalam tradisi masyarakat Dayak, jika saat hendak bepergian tiba-tiba ditawarkan makanan, haruslah diterima, minimal disentuh atau disebut pusak.
“Togukng pun bisa saja kempunan, entahlah apa sebabnya. Akibat kempunan itu, dia bisa mati tertembak pemburu,” ujarnya.
Suatu hari di tahun 2007 itu, di Desa Sekatap, Kecamatan Simpang Dua, sekitar 240 kilometer dari Kota Pontianak, seseorang memberitahu Beleng ada hewan diduga togukng ditembak warga. Ia pun bergegas ke rumah warga itu, dan mengamati bangkai hewan sekira ukuran kambing jantan itu.
“Itu memang togukng karena ciri-cirinya persis penuturan orang-orang tua kita. Ada keanehan di tubuhnya, yakni guratan menyerupai gambar pedang, senapan lantak, parang, dan atribut masyarakat Dayak lainnya,” kata Beleng.
Bagaimana si penembak sampai tak mengenali kalau makhluk itu adalah togukng? Rupanya saat berburu malam hari di tengah hutan, warga itu dikagetkan dengan sosok gelap di atas pohon mengeluarkan suara “kung kung kung” dengan sorot mata berbinar dalam kegelapan.
Kaget disertai takut, reflek dia mengarahkan ujung senapan lantak ke arah kening hewan itu, dan menarik picu. Dor, suara tembakan memecah malam, dan sosok itu pun runtuh ke bumi.
Sampai saat hewan buruan dipikul ke kampung, sang pemburu masih belum menyadari ia telah menembak togukng. Nah, saat pemburu itu tidur malam itu juga, isyarat buruk muncul.
Dia bermimpi bahwa yang ditembak adalah anak macan. Ada semacam ancaman, jika dia kembali masuk hutan dan berjumpa dengan kerabat togukng lainnya, maka dia akan dibunuh sebagai balas dendam kesumat.
“Tiga bulan lamanya, sang penembak itu tak berani keluar rumah. Kami menggelar ritual adat ngurokng minu, artinya mengurung semangat si penembak, agar tidak mengembara ke mana-mana. Ritual ini dipimpin seorang dukun, yang minta perlindungan kepada Yang Kuasa agar tak terjadi mara bahaya,” ujar Beleng.